Sunday, April 27, 2014

Pelaut Kok Nggak Punya Rumah.. Apa Kata Dunia.

Judul di atas bukan maksud saya untuk menghina maupun menyindir sesama pelaut. Tapi mudah mudahan tulisan yang akan saya tulis ini bisa menjadi inspirasi kita semua khususnya para pelaut yang belum sempat memikirkan hari depannya.
 
Gaya hidup pelaut yang suka menghambur - hamburkan uang hanya untuk kesenangan sesaat ujungnya pasti menderita ketika sudah tidak lagi berada di usia produktif. Penyesalan di akhir pasti tiada guna, untuk itulah mari kita sama - sama persiapkan segala sesuatunya dari sekarang. Tiada kata terlambat bagi kita , Bukannya ada pribasa  terlambat lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Ada pengalaman menarik yang membuat saya ingin menulis judul ini. Enam tahun yang lalu saya mempunyai Chief Officer yang sudah berusia 57 tahun. Ketika itu ijin mau ke bank untuk kirim uang ke istrinya dan bercerita kalau dia baru nyicil - nyicil beli material untuk bikin rumah. Melihat usianya yang cukup senior dan dia belayar sejak usia 20 tahun anggapan saya pasti dia membuatkan rumah untuk anaknya. Ketika saya tanya ternyata dia membuat rumah untuk di pakai sendiri karena hampir separo usianya dia dan keluarganya hidup di rumah kontrakkan. Ironis memang selama ini anggapan pelaut banyak uangnya seakan terbantahkan.. Tapi  nanti dulu ketika saya tanya kenapa kok baru bikin rumah sekarang,  dia menjawab selama ini nggak pernah memikirkan sama sekali masa depannya. uangnya di hambur - hamburkan di masa muda bahkan untuk sekedar beli polis ansuransipun tak pernah terpikirkan. Dari pengalaman chief officer ini mari kita bangkit dari keterlenaan masa muda yang penuh glamuor dan bergaya hidup konsumtif ini. Pikirkan dengan matang masa depan kita karena penyesalan di akhir pastilah tiada guna.
 
Rumah adalah hal penting dalam hidup kita selain pangan ( Makan ) dan Sandang ( Pakaian ). Rumah selain tempat perlindungan dari segala cuaca  juga sebagai tempat untuk membangun keluarga yang harmonis , utuh dan kuat. Semua pendidikan juga di mulai dari rumah. Untuk itulah hidup kita sangat memerlukan rumah baik rumah milik sendiri, maupun kontra atau menyewa. 
 
Banyak cara untuk memiliki rumah baik tunai maupun kredit lewat bank. Bagi pelaut yang mempunyai dana lebih beli rumah dengan cara tunai hampir tidak ada masalah, Namun kalau pelaut yang mempunyai dana paspasan tidak ada salahnya membeli rumah dengan cara kredit. Apalagi banyak bank menawarkan kredit kepemilikan rumah denagan bunga yang kompetitif. Dalam tulisan ini saya akan posting syarat dan cara melakukan akad kridit pemilikan rumah ( KPR ) dan perbandingan bunga kredit kepemilikan rumah antar bank pemyelenggara KPR

Hal pertama yang kita lakukan apabila kita ingin memiliki rumah adalah rumah apa yang anda dan keluarga  inginkan. Apakah perumahan ( cluster dll ), Ingin membangun rumah sendiri , Atau membeli rumah bekas. Sekarang ini banyak pengembang perumahan yang menawarkan perumahan dalam beberapa type. Kalau anda sudah mantap dengan pilihan anda mintalah brosur dan daftar harga dari perumahan tersebut. Biasanya pengembang menawarkan uang muka 30 persen dari harga tunai selanjutnya di serahkan bank. 
 
Berikut ini syarat mengajukan kredit pemilikan rumah lewat bank. 
   Pembelian Property, terdiri dari pembelian sbb :
  • Rumah ready stock atau dalam proses pembangunan oleh developer (indent)
  • Rumah Bekas/Second
  • Rumah Toko (Ruko) dengan syarat tertentu
  • Rumah kantor (Rukan) dengan syarat tertentu
  • Apartemen strata title dengan syarat tertentu
  • Tanah dengan luas tertentu dan status tanah milik developer atau non developer  
    SYARAT DAN KETENTUAN
A.    Persyaratan Umum Nasabah
  • WNI
  • Karyawan tetap dengan  pengalaman kerja minimal 2 tahun
  • Wiraswasta dengan  pengalaman usaha minimal 3 tahun
  • Profesional dengan  pengalaman praktek minimal 2 tahun
  • Usia minimal pada saat pembiayaan diberikan adalah 21 tahun dan maksimal usia pensiun untuk karyawan atau 65 tahun untuk wiraswasta dab profesional
  • Tidak termasuk dalam Daftar Pembiayaan Bermasalah
  • Memenuhi persyaratan sebagai pemegang polis Asuransi Jiwa
  • Memiliki atau bersedia membuka rekening tabungan  pada bank yang di inginkan
B.    Persyaratan Dokumen Nasabah
  • Karyawan dengan penghasilan tetap
a.   Kartu Tanda Pengenal (KTP)
b.  Kartu Keluarga dan Surat Nikah
c.   Slip Gaji terakhir atau Surat Keterangan Gaji
d.  Rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
e.  NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.50 juta
  • Wiraswasta
 a.   Kartu Tanda Pengenal (KTP)
b.   Kartu Keluarga dan Surat Nikah
c.   Rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
d.   Laporan Keuangan 2 tahun terakhir
e.   Legalitas Usaha (Akte pendirian berikut perubahan terakhir, TDP, SIUP, NPWP)
f.    NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.50 juta
  • Profesional
a.   Kartu Tanda Pengenal (KTP)
b.   Kartu Keluarga dan Surat Nikah
c.    Rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
d.   Izin praktek yang masih berlaku
e.   NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.50 juta

C.    Persyaratan Jaminan
  • Sertifikat Tanah (SHGB dan SHM)
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • PBB terakhir
Demikian sobat tercinta semoga tulisan ini sangat berguna untuk kita semua. Gunakan uang anda sebaik mungkin agar jangan ada penyesalan di kemudian hari..
Salam

1 comment:

hairul said...

bener tuh pak. gaji pelaut melimpah tapi abis gitu aja. tapi pelaut2 sekarang dah pinter "ngatur" duit pak. ^_^
*www.hairulachsan.com